Stasiun

” Mau kemana lagi sih ? ” Tanyamu pelan. Aku tak menjawab.

” Jalan-jalan, lagi ? ”

” Selalu. ”

” Trus, aku dianggurin? Kenapa sih, senang banget jalan-jalan tanpa aku? ” Tanyamu di suatu kesempatan.

“Hmmm. Terkadang aku hanya ingin membunuh waktuku.” Selaku.

Kamu mengernyitkan dahi, tanda tak mengerti atau tak memahamiku. Entahlah aku tak tau pasti apa yang ada di pikiranmu.

“Apa sih yang kamu cari ?”

” Jati diri. ” Lirihku pelan seperti tak bertenaga.

Dahimu semakin berkerut. Kamu menggelengkan kepala. Aku tertunduk, memperhatikan secarik tiket keberangkatanku.

Beberapa menit kemudian suasana menjadi hening. Padahal, kita duduk di coffee shop di salah satu stasiun besar di Ibu kota.

Kemudian kamu mengambil ponsel, berdiri setengah berteriak.

“Lo tu aneh. Jangan hubungi aku lagi ! ”

Kamu melangkah meninggalkanku, dengan kopiku yang sudah mendingin.

Aku diam. Aku tak menangis. Sudah biasa. Sudah kesekian kalinya kamu lakukan, selalu berhenti di stasiun.

Aku melirik jam tanganku. Aku bangkit dan berniat melangkah. Aku tersadar kakiku tidak menyentuh lantai. Tiba-tiba ingatanku berputar. Itu adalah percakapan terakhir kita, sebelum aku menaiki kereta api menuju Kota Hujan.

Dan, aku tak pernah menghubungimu lagi seperti permintaan terakhirmu di stasiun ini.

[ Kecelakaan kereta api Ratu Jaya 1993 ]

 

 

 

 

Pesan Emas Antam Secara Online? Jangan Takut!

Selagi muda, mulailah belajar berinvestasi. Ya, salah satunya dengan membeli emas antam.

Tapi bingung bagaimana memesannya karena gak ada waktu membeli langsung karena harus bekerja? Mau pesan online takut?

Tenang, pesan emas batangan di Antam secara online bisa dilakukan dengan cara yang ama dan nyaman? Mau tau? Cek langkah-langkah berikut:

  1. Setelah gajian (ci..cie..) sisihkan sedikit saja uang untuk membeli emas batangan Antam. Tak perlu langsung dalam jumlah besar, bisa 10 gram, 5 gram, 4 gram, 2 gram bahkan 1 gram.
  2. Langkah berikutnya, catat di handphone atau note Identitas Anda mulai dari : Nama_No handphone_Alamat sesuai KTP_No Identitas KTP_Tempat Tanggal Lahir
  3. Tentukan alamat penerimaan barang Anda, jika banyak waktu terpakai di Kantor buat alamat kantor saja, atau jika ingin diterima oleh keluarga di rumah buat alamat rumah saja
  4. Tentukan jumlah emas yang ingin dibeli, misal 5 gram sebanyak 2 keping
  5. Selanjutnya data no 2 hingga no 4 disusun dengan format : (Nama)_(No handphone)_(Alamat sesuai KTP)_(No Identitas KTP)_(Tempat Tanggal Lahir)_(Alamat Penerimaan Barang)_(Berat Logam Mulia X Jumlah Kepingan)

Contoh : (Fahmi)_(0812345678)_(Jl.Sama Dia No.3)_(12345678910111213)_(Medan 1 Januari 2000)_(Jl. Sama Mantan, Jakarta)_(LM5GRX2)

6. Kirim format tersebut ke email : delivery.lm@antam.com

7. Sebaiknya kirim pada hari kerja jam 09.00 s/d 16.00

8. Akan ada balasan dari pihak Antam. Hanya melalui email tersebut dengan memberikan no virtual account 2 jenis bank dan no refrensi.

9. Transfer sejumlah yang direferensikan oleh pihak Antam, dan kirim bukti transfernya sebelum jam 17.00 pada tanggal yang sama kita memesan.

10. Setelah berhasil pembayaran akan ada balasan dari email menyatakan bahwa pembayaran berhasil dilakukan dan akan dilakukan pengiriman barang paling lambat 7 hari kerja.

Dan, biasanya 3-4 hari kerja kita sudah menerima paket dari RPX, dimana kita harus menyiapkan fotokopi KTP sebagai bukti dokumen  penerimaan paket demi keamanan.

So, jangan ragu beli emas antam secara online. (*hanya berlaku untuk pengiriman daerah Jabodetabek)

 

STADIUM 3

[ sebuah puisi tentang kebodohanku di masa lalu -mungkin juga sekarang- terhadap seseorang ]

Hanya sebuah rasa, yang sempat muncul

Tak pernah terucap

Tak pernah terungkap

Ya. Hanya sebuah rasa, yang sempat muncul

 

Lantas, kenapa aku sekarang?

Kenapa aku cemburu? Padahal dia tak pernah mencinta

Kenapa aku harus marah? Padahal aku tak memiliki hak untuk marah

Kenapa aku merasa kehilangan? Padahal tak pernah memiliki.

 

Hanya sebuah rasa, membuatku memasuki stadium 3.

 

//Thamrin. Jakarta.

Karena Aroma Hanya Sesaat : Serial Cerita Kopi.

Hening tercipta di meja kami. Padahal meja lain begitu riuh. Aku dan Arman baru saja berantam. Masalahanya tak jauh dari hubungan perasaan. Arman sudah dengan wanita lain.

“Tunggu sebentar, aku hanya perlu seteguk lagi. Tak perlu lama, aku akan pergi.” lirihnya sembari meminum kopi.

“Ya, minum saja kopimu hingga sisa ampasnya, lalu pergi dari hidupku!” aku menyela, lalu berdiri.

Arman baru saja meletakkan cangkir kopinya ke meja, aku sudah melengos pergi bersama angin senja.

Aku menangis. Aku yang pergi, bukan dia.

Kami berpisah.

Aku memutusan pergi, karena memang awalnya  aku yang tergoda. Sama awalnya aku tergoda aroma kopi Gayo yang sebenarnya aku tak pernah mencicipi kopi selain kopi instan dan buatan ala western.

Kala itu, aku sedang sibuk dengan disertasiku. Kepalaku terasa berat menghadapi baris-demi baris huruf yang tak begitu familiar, dengan bahasa asing. Mataku yang terkantuk-kantuk seketika terbelalak dengan aroma kopi yang ajaib. Sungut hidungku langsung saja mencari sumber aroma itu.

Sepersekian detik kemudian, mataku menangkap sesosok laki-laki berkulit sawo matang, wajah rupawan dengan secangkir kopi di mejanya yang penuh dengan kepulan asap. Dialah Arman. Sesaat jantungku berdegup. Aku jatuh cinta pada aroma pertama, dan juga padangan pertama.

Seketika kedua bola mata kami bersitatap. Jantungku semakin berdegup. Arman tersenyum. Aku tak kuasa, namun membalas sedikit senyuman juga untuknya.

“Kamu suka kopi hitam?” Arman mendekati mejaku. Mungkin ia menangkap ekpresiku menghirup aroma kopinya.

Aku menggeleng.

“Kantukku tiba-tiba saja hilang dengan menghirup aromanya,” jawabku malu-malu.

Arman terkekeh, kemudian ia memanggil waitress untuk memesan secangkir kopi lagi untukku.

Kami mulai bercerita. Berbagi kisah, juga perasaan.

Tiga bulan kami terus berhubungan, walau pun aku sudah mengetahuinya bahwa Arman sudah menikah. Namun, aku sudah terperangkap. Aku sudah sangat mencintainya. Aku sudah menyerahkan semua untuknya.

Begitu bodohnya aku.

Jika ketahuan orang zaman sekarang,  aku akan akan dicap sebagai pelakor. Itulah yang mendorong aku untuk mengakhiri semuanya. Aku mengajak Arman kembali ke tempat kami bertemu pertama kali.

Seperti filosofi orang-orang Gayo, bahwa ngopi di warung kopi bisa menyelesaikan masalah. Kali ini, masalah kami benar-benar selesai. Aku dan Arman sudah usai.

Aku salah karena jatuh cinta pada aromanya saja.

Karena aroma kopi, kalau sudah dingin akan lenyap. Hanya sisa ampasnya saja.

 

Review K-Drama : Ghost (Phantom)

Baru-baru ini gua lagi nonton k-drama berjudul Ghost (Phantom) yang dibintangi oleh aktor kawakan So Ji Sub .

Awalnya kenapa nonton drama ini? Karena emang lagi bosan dengan suasana k-drama comedy-romance yang endingnya terlalu absurd untuk bahagia haha, mulailah mencari k-drama bergenre horor (dengan mengetik kata ghost tentunya di menu pencarian sebuah aplikasi penyedia k-drama)

Sebelumnya memang sempat menonton k-drama Ghost yang dibintangi oleh salah seorang personil boyband 2PM yaitu Taek Yeon. Tapi, tak terlalu tertarik review drama ini, sebab genre horor yang kental banget dan ada romancenya (lagi…. fyuhhh).

Drama berjudul Ghost (Phantom) yang diproduksi SBS ini pada tahun 2012, ternyata bukan genre horor 100%. Kaget kan? Padahal judulnya…. hmmm

Ghost_(Korean_Drama)-p1

(sumber foto :  asian wiki)

Ternyata k-drama ini punya genre action yang berputar dalam dunia cyber. Lebih tepatnya bercerita tentang cyber crime. Inilah yang membuat aku tertarik secara phsically ups visually kali ya untuk menamatkan drama ini.

Singkatnya drama ini menceritakan tentang seorang polisi (So Ji Sub) yang bertugas di unit investigasi kejahatan cyber yang berusaha membongkar sebuah kejahatan serius seorang pengusaha yang mencoba untuk berkuasa. Namun, sang polisi mati karena dibunuh si penjahat dalam sebuah ledakan yang sebelumnya si polisi punya teman karib saat pendidikan di kepolisian (kemudian keluar dari dunia kepolisisan karena alasan tak ingin menjadi penjahat bertopeng polisi) berada pada lokasi yang sama karena ketahuan identitasnya sebagai peretas yang paling dicari Korea.

Untungnya si peretas masih hidup, dan ia ditolong oleh polisi wanita (yang sebenarnya juga disukai polisi So Ji Sub) dan mengambil identitas polisi So Ji Sub untuk memulihkan semuanya. Dan, dimulailah kisah perjuangan mereka mengungkapkan kejahatan si pengusaha satu persatu.

(Kalau penasaran tonton aja langsung ya guys)

Saya tak ingin memperpanjang tulisan ini mengenai alur cerita drama ini, hanya ingin mengambil pesan di akhir, karena menurut aku sangat menarik. Apa itu pesan drama ini?

“Jadilah Polisi yang baik….” (dan masih banyak kata-kata So Ji Sub heheh)

Hanya ingin menarik kesimpulan bahwa, dunia ini sulit berubah. Ia akan mengikuti arusnya hingga akhir zaman. Kembali kepada diri sendiri, mau jadi orang baik atau orang buruk.

Drama ini mengajarkan kepada kita untuk tetap menjadi orang baik, seberapa tinggi atau pun penting itu posisi kita. Karena orang baik, akan mendapatkan hal yang baik juga.

Satu lagi, ternyata dalam dunia cyber, jika kita bisa meretas dan mengetahui rahasia orang lain, maka kita akan punya kekuatan juga dalam dunia nyata. Dan hacker itu menjadi sesuatu yang begitu menarik menurut aku, but jangan disalahgunakan ya guys heheh.

Sekian.

Sexy Secret

Ngomong sama orang yang sudah tahu mah sama aja kayak orang bodoh. Karena udah sama-sama tahu, mending saling diam aja dan saling hanyut dengan perasaan masing-masing. Biarkan lirikan mata dan bisikan hati yang berbahasa, serta disaksikan Tuhan yang Maha Kuasa, kalau di antara kita ada hubungan perasaan yang tidak semestinya.

Biarlah, rahasia ini hanya kita berdua yang tahu dan Dia tentunya. Sekalipun kejujuran hatiku menyatakan ini tak akan berlangsung secara dua arah, melainkan arah dari aku sang pemilik perasaan yang besar.

Hanya saja, aku bahagia dengan kenyataan bahwa kau sudah mengetahui rahasia terbesarku, yang tak perlu aku ungkapkan lagi.

Karena cinta tak harus saling memiliki

Hati dan Otak

Dua organ tubuh yang sangat penting, akan tetapi keduanya berbeda cara kerjanya.

Hati bekerja sehalus nurani berkekuatan ketulusan. Sedangkan otak bekerja sekuat baja dengan kekuatan logika.

Namun, keduanya bisa berdebat dalam sebuah konflik, apalagi dalam konflik asmara.

Otak terus menekan hingga konflik bisa dilaksanakan sesuai misi yang direncanakan, akan tetapi hati tetap memperhatikan dengan seksama secara lebih mendalam bersama perasaan dan kejujuran.

Jika konflik sudah memuncak karena misi yang tidak berhasil, otak akan terus memaksa untuk mengambil tindakan lain namun hati akan membatasi hingga tetap berada dalam perasaan murni dan keadaan yang sejujurnya yang diinginkan si pemilik.

Sebagai contoh, ketika seseorang ditolak cintanya oleh sang pujaan hati, maka otak akan bersikeras untuk melupakannya dengan cara apa pun. Namun suatu waktu hati akan hadir dengan membawa perasaan yang sejujurnya bahwa sang pujaan hati masih diingat untuk disayangi.

Kondisi konflik ini akan membawa seseorang dalam keadaan yang disebut galau.


Begitulah kerja antara otak dan hati. Orang yang bisa mengendalikannya adalah orang yang hebat.

P.s : dan, penulis belum bisa mengendalikan keduanya 😔😟😢

Menunggu atau Berharap?

Kali ini saya hanya ingin mengulas tentang arti dari menunggu atau pun berharap. Keduanya sangat dekat, apalagi dalam urusan cinta.

Menunggu merupakan suatu aktivitas yang hanya menerima hasil dari suatu keadaan tetapi ada unsur harapan di dalamnya walaupun tidak mencapai 100%.

Menunggu tidak memiliki kekuatan penuh untuk mencapai sesuatu. Ia lebih dekat kepada pasrah walaupun di dalamnya ada unsur harapan terhadap tujuan yang ingin dicapai.

Berharap merupakan aktivitas yang penuh dengan kekuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Sangat berbeda dengan menunggu, berharap lebih memiliki power untuk mencapai suatu tujuan yang tentu di dalamnya ada harapan yang sangat besar.

Namun, keduanya sangat dekat apalagi dalam urusan cinta. Ketika mencintai seseorang yang dia belum membalas atau pun menyatakan persaan yang sama, kata menunggu atau pun berharap akan muncul di benak kita.

Kamu lebih memilih menunggu atau berharap?

Jika ditelisik lebih dalam, menunggu akan memiliki dampak yang sedikit dibandingkan berharap jika tujuan tersebut tidak tercapai.

Misalnya, ketika kamu sedang menyukai seseorang yang dia belum menyatakan apa pun tentang perasaan yang udah kamu utarakan, di satu sisi kamu berharap akan cintanya atau di sisi lain kamu menunggu cintanya.

Jika cinta tak terbalas maka orang yang menunggu akan lebih mudah mengontrol emosinya dibandingkan orang yang berharap.

Akan tetapi, orang yang berharap memiliki kekuatan yang superpower dibandingkan orang yang hanya menunggu untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga, kemungkinan orang yang berharap memiliki persentase yang lebih besar untuk mencapai keberhasilan.

Jadi, kamu lebih memilih menunggu atau berharap untuk cinta sejatimu?

p.s : tulisan ini terinspirasi dari status teman di salah satu medsos yang sedang galau akan harapan cinta sejatinya. Semoga lu menemukan yg terbaik, bro!! 😀😂

PKI Masih Menguasai Pemerintah Indonesia?

Sebuah berita hangat yang masih jadi bahan pembicaraan di berbagai media tentang kemunculan oknum yang mengaku sebagai organisasi yang pernah melukai bangsa ini, yakni Partai Komunis Indonesia. 

PKI yang memiliki lambang berupa palu arit ini, melalui beberapa oknum mencoba mencuat kembali di sektor pemerintahan. Mulai dari media sosial hingga pemberitaan hangat yang bahkan dikait-kaitkan pada beberapa orang yang memiliki pengaruh di Indonesia. Bahkan, lambangnya pun mulai diisukan tengah beredar sejak lama melalui uang kertas yang masih berlaku di negeri ini.

Uang kertas seratus ribu yang dinilai mirip lambang PKI 

(perhatikan lambang 1 yang mirip dengan lambang PKI dan lambang Bank Indonesia pada nomor 2)

Pernyataan yang pernah diisukan ini dan mulai diperhatikan berbagai kalangan sempat membuat para pejabat bank pengatur uang di negeri ini beralasan serta menyatakan itu sebagai rectoverso (sistem pengamanan uang asli) dan mencoba memunculkan uang kertas baru. 

Selain di uang kertas senilai seratus ribu ada juga lambang yang dinilai mirip dengan palu arit di uang dua ribu dan  lima ribu rupiah.

(perhatikan lambang yang mirip dengan palu arit pada uang kertas dua ribu dan lima ribu serta lambang BI pada uang kertas lima puluh ribu rupiah)

Jika benar demikian, apakah PKI masih menguasai negeri ini?

Sudah seharusnya PKI dibumihanguskan dari negeri ini, sebab ia tengah mengingkari landasan negeri ini pada sila pertama.

Coffee

Pahit yang tak bisa dihindari, namun mampu membuat gila.

Manis yang hanya sepersekian persen dari rasa keseluruhan, namun tetap mampu dinikmati penggilanya.

Layaknya cinta, manis terasa disela-sela pahit yang membuncah. Karena ada saat-saat cinta tak harus berasa manis, hanya saja kenangan manis terasa di masa-masa yang pahit, seperti kopi yang pahitnya tak akan bisa dihindari.

Tapi, penggilanya tetap menikmatinya, begitu juga si pecinta yang tak pernah merasa cintanya utuh, tak terbalas, atau tak pernah tersampaikan.

Karena cinta tak harus memiliki. Karena cinta hanya tentang keberanian atau mempersilahkan.