Terdengar kabar bahwa novel dari Buya Hamka ini akan diangkat ke layar lebar, ternyata sangat mendorong ane pribadi untuk menikmatinya dan antusias yang sangat besar untuk menontonnya. Dan..dari sekian rencana untuk nonton bersama kawan-kawan hanyalah tinggal rencana. Kemudian akhirnya terjadi pada suatu hari yang tanpa ada rencana sekalipun hahaha…oke langsung saja !
Ane hanya ingin menarik hikmah sedikit tentang film Tenggelamnya kapal Van Der Wijck dari sudut pandang mata (bukan sebelah mata) ane pribadi.
Film ini recomended banget dah untuk ditonton bagi semua kalangan tua maupun muda. Kenapa ? Karena film ini banyak mengandung cerita yang haru, bahagia, semangat, tapi banyak nyesek dan sedihnyaa 😦
Pertama, Film ini diangkat dari karya satra yang luarbiasa indahnya (baik dari segi bahasa, juga unsur-unsur lainnya yang sangat kaya) dari kesusastraan lama oleh Buya Hamka. Jadi, banyak bahasa yang sangat indah digunakan, tentang pribahasa, tentang adat-istiadat, juga cerita dan sejarah bangsa kita sendiri.
Kedua, film ini mengisahkan tentang kisah cinta yang bukan kisah cinta biasa. Kisah cinta antara Zainuddin ataupun Tuan Shabir dengan Hayati layak dicontoh oleh manusia zaman sekarang yang ane pikir tak lagi menghargai cinta dan tau tahu apa itu cinta sebenarnya. Manusia zaman sekarang cuma tahu cinta-cintaaan yang kayak cabe-cabean..dikit-dikit putus / cerai/ saling membunuh..naudzubillah..
Ketiga, film ini membangkitkan semangat..karena banyak quote-quote (yang aku sendiri gak bisa menghafal dan menghitungnya) di setiap adegan mereka..jujur kemaren banyak loh yang histersis nontonnya (termasuk aku) hahah. Apalagi pemerannya itu loh luar biasaa..Pevita pearce yg lembut, Reza yang kasar dan Bang Junot makin kece dengan peran pengungkapan yang totalitas, tentang prinsipnya, karakternya yang selalu kuat.
Keempat, hmm mungkin juga soundtracknya yang mendukung dari Nidji..ahh pas lah resepnya hahahha
Mungkin segitu aja kali..bukannya ane gak mau menceritakannya dari awal tapi lebih baik Anda menontonnya saja secara langsung 😛
Terakhir, dari sudut pandang ane film ini pesannya disampaikan di akhir dan penghujung film (setelah Hayati mati) yang saat itu banyak orang-orang pulang dan tak mengiraukan lanjutannya (karena mereka hanya ingin mengetahui kisah cintanya yg kandas karena Tenggelamnya kapal Van Der Wijck, saya pikir) walau hanya beberapa menit. Mau tau apa pesannya?
Begini kira-kira : Kita sebagai pemuda jangan pernah kalah oleh keadaan. Saat kita terjatuh saat itulah kita bangkit. Ketika kita jatuh lagi, saat itu juga bangkit lagi untuk bangsa ini. Zainuddin yang kehilangan dua kali seorang yg dicintainya, permata yang dicintainya (Hayati red) bisa bangkit dua kali..dia bangkit lewat tulisan-tulisannya yang luar biasa. Oleh sebab itu..hiduuup Penulis! Hahahah 😀
Intinya mbak and masbro : Bangkit ketika jatuhh !
So, Tenggelamnya kapal Van Der Wijck, recomended dahh untuk ditonton!
oke.. 🙂